Kerja Santai, Modal Murah, Nol Risiko, Halal dan Cepet Kaya? Adakah?

Hai! Sudah siap berterimakasih karena tau info ini dari aku?

Kalian yang membaca artikel ini pasti punya latar belakang alasan berbeda. Mungkin ada yang lagi nganggur dan butuh kerjaan, mungkin ada yg sudah muak dengan kerjaannya karena gaji pas2an mulu. Selain itu, mungkin juga ada yang punya modal dan pengen cari peluang bisnis untuk dikembangkan. Betul apa betul?

Pertama. Aku ucapkan terima kasih buat pembaca yang sudah baca artikelku sebelumnya.
Nah, kedua. Menurutku buat pembaca baru nggak akan paham baca artikel ini kalau belum baca artikel sebelumnya. Jadi, monggo dibaca dulu ya.
Ini link-nya: Pekerjaan Mulia dan Pentingnya Menabung

Kerja Santai

Meskipun aku masih dalam tahap menyelesaikan kuliah dan belum benar-benar terjun ke dunia kerja, aku sudah mengalami banyak sekali momen susah dalam menjalani pekerjaan. Aku pernah nyambi kerja jasa photobooth, pernah magang di perusahaan new-media dan pernah jadi event organizer.
Ya, semua pekerjaan pasti butuh kemauan untuk terus berjuang dan belajar yang tinggi.

Aku nggak bisa ngebayangin ketika nanti aku lulus dan cuma jadi karyawan. Kalo jadi PNS mah mending, dibetah2in aja tuh pasti dapat jaminan hari tua. (Eh tapi uang pensiunan juga belum tentu cukup ding buat sisa waktu hidup dan jumlah kebutuhan keluarga....)

Tapi, gimana kalo cuma jadi karyawan swasta? Manajer pun itu karyawan, 'kan?
Kerja sepaneng karena terus ditarget, salah dikit potong gaji, salah banyak di-PHK, eh kalo setia dan dicintai sampai usia pensiun paling cuma dikasih uang pesangon "tali kasih".
Lha, terus? Apakah usaha kita selama ini sia-sia? Kurang dihargai?

Aku tidak bilang bahwa pekerjaan konvensional adalah buruk. Sebagai title pekerjaan sih oke, tapi kalo untuk urat nadi sumber penghasilan? It's a big no!

Beberapa dari kalian pasti pernah tau atau mengalami betapa menderitanya kerja mati2an tapi gaji tetap sama. Berjuang bersama tim untuk meraih sukses perusahaan, tapi nyatanya busuk-busuk juga tuh demi promosi jabatan.
Makanya tren pekerjaan saat ini adalah double-job. Bisa dikerjakan perorangan atau suami-istri. Satu adalah pekerjaan dengan penghasilan pokok per bulan (juru masak, manajer, direktur, dll). Dan satu lagi adalah kegiatan di luar pekerjaan pokok (buka warung makan, punya online shop, dan bisnis jaringan lainnya).

Di artikel ini, aku pengen sharing tentang sebuah pekerjaan yang tidak bisa kalian anggap remeh. Termasuk pekerjaan sampingan juga sih, tapi hasilnya bisa jauhh lebih menguntungkan daripada seorang manajer atau CEO perusahaan sekalipun.
Sebuah pekerjaan wirausaha yang tidak terikat jam kerja, bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Siapapun yang sudah dikenalkan pekerjaan ini, sebenarnya sudah punya kebebasan waktu dan finansial yg terpampang nyata di depan mata.
Semua itu pilihan kita sendiri. Mau kerja keras hasil dikit? Atau kerja santai hasil banyak?

Modal Murah
"Biasanya kalo mau berwirausaha modalnya kudu banyak." Tet tot. Tidak dengan bisnis wirausaha satu ini.
Di 3i-Networks kalian cuma pake modal 50 ribu rupiah. Dan itu pun hanya sekali di awal.
Ngapain ikut bisnis dengan modal jutaan rupiah kalo ada yg hasilnya lebih nyata dan hemat modal?
Modal 50 ribu saja bisa bikin saya dan pacar saya berpenghasilan 6 juta rupiah/bulan.

Nol Risiko
Bisnis 3i-Networks dijamin NOL RISIKO.
Konsep dasarnya adalah menabung dan proteksi jiwa. Kalo kalian mau nabung dan dapet proteksi gratis, cukup jalankan hak bisnisnya.
Sekali lagi, ini cuma hak bisnis. Tau artinya "hak" dong? Ya, boleh dikerjakan boleh tidak.

Menabung dan proteksi diri itu hal positif atau positif sih? Untuk keuntungan siapa?
Alokasi tabungannya pun ke reksadana, plus dapat proteksi jiwa sampai usia 75 tahun dengan Uang Pertanggungan jiwa (UP) sebesar 60x tabungan. Kalo menabung 350 ribu per bulan, ya kalo meninggal si ahli waris dapat 21 juta.

Hmm tapi mau nggak kalo kita mati cuma dihargai 21 juta? Hahaha.
Kalo mau banyak duitnya, jangan cuma nunggu hasil investasi. Karena investasinya baru maksimal setelah tahun ke-5. Terus? Jalankan bisnisnya!

Risiko bisnisnya 0. Kalo kita mengedukasi dan ajak teman menabung, paling cuma diterima atau ditolak.
Plus kita adalah perusahaan dan produk resmi sehingga sudah terdaftar dan diawasi OJK, dan AAJI.
Kalau kita mau jalankan bisnisnya, minimal harus ikut ujian sertifikasi dari AAJI. Biar apa? Ya biar bisa jelaskan panjang lebar ke calon nasabah. Biar ndak dikira bodong, biar mantap melangkah.

Risiko apa lagi yang kalian takutkan? Profil perusahaan?
Ah coba anak perusahaan Salim Group mana yang pernah bangkrut?

Halal
Bisnisan di 3i-Networks tidak haram. Ingat, 3i-Networks tidak mengandung unsur riba, ghoror, penipuan, judi / adu nasib, kedhaliman, ataupun menjual barang yang diharamkan agama.

Justru 3i-Networks adalah pekerjaan mulia karena bisa membantu orang lain mendapat pekerjaan, kebaikan, dan jaminan masa depan.

Cepet Kaya
Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa pernah menyampaikan 5 urutan pekerjaan dengan bayaran termahal. Justru di nomor 1 adalah bisnis jaringan, di nomor 2 artis, kemudian di posisi ketiga adalah agen asuransi, keempat konsultan manajemen, dan kelima adalah pengacara.Jadi 3i-Networks menggabungkan antara potensi kekayaan nomor 1 dan nomor 3. Luar biasa?

Sistem bonusnya sangat adil. WIN-WIN Solution.
Yang masuk duluan WIN, yang masuk belakangan WIN. Yang nunda pun juga tetep WIN. Hahaha
Perusahaan kita adalah perusahaan konglomerasi yg terbukti bonafit, sistem bonusnya pun berdasar persentase omzet premi nasional sehingga tidak ada kata bangkrut!

Konsepnya adalah siapa yang mau jalankan, dia yang kaya.
Karena risiko gagal dan sukses itu sama-sama menguntungkan!
Gagal bisnisnya toh tetep kaya di hari tua (dari hasil investasinya). Mau cepet kaya? Ya tinggal dikerjakan dong bisnisnya.

Pekerjaan ini membantu orang lain mempunyai pekerjaan dan penghasilan besar. Jadi, tidak heran kalo kita pun mendapat berkat dari menjadi berkat bagi orang lain.
Tidak ada istilah tutup poin, jual produk, cutting harga, monopoli, halah.... Emangnya kayak MLM sebelah? Bikin tekor doang..

Komentar